Khotbah di Bukit jilid 2 ini menunjukkan kepada kita, betapa Yesus menuntut - disamping kesalehan dalam berperilaku - juga kesalehan dalam beribadah. Artinya, kepatuhan kita menunaikan kewajiban-kewajiban agamawi kita harus nyata - bukan munafik!.

Untuk itu Yesus membimbing kita menjelajahi Kerajaan Allah. Mulai dari wilayah awalnya: jatidiri Kristiani, sampai kepada wilayah terakhir: ambisi dan komitmen Kristiani.

Justru buku ini menolong dan menggugah kita menalar keadaan kini secara rinci. Keadaan gereja, keadaan lembaga-lembaga Kristiani, keadaan masyarakat nasional kita, bahkan juga menolong kita bervisi - menatap jauh ke depan.

Salah satu dampak nyata dari penalaran rinci di atas, ialah tergeraknya sidang pembaca untuk turut berupaya membenahi gereja, supaya terhindar menjadi gereja hura-hura struktural - sah, berkembang-bertambah dan megah, tapi hambar, goyah dan resah bersesah tak kunjung berkarya kasih.