Belakangan ini di Indonesia terbit seri traktat yang berjudul Siapakah Yang
Bernama Allah itu?, Yang pada prinsipnya
beranggapan bahwa peneriemahan nama Allah dalam alkitab teriemahan Indonesia terbitan
Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) adalah salah, karena nama Allah adalah nama dewa berhala
Arab, karena itu penggunaannya dianggap menghujat Eloim, sebutan Tuhan yang benar.
Puncak dari seri traktat itu adalah diterbitkannya Kitab Suci Torat dan injil atau Kitab Suci 2000 yang pada prinsipnya menggunakan sepenuhnya naskah terjemahan LAI di atas, namun dengan pengecualian, yaitu digantinya beberapa nama tertentu seperti TUHAN/Than dengan Yahwe, Allah dengan Eloim, Yesus dengan Yesua Hamasiah, dan beberapa lainnya, serta dihilangkannya judul-judul perikop yang ada dalam terjemahan LAI tersebut.
Buku ini membahas tema yang sama vaitu Siapakah Yang
Bernama Allah Itu?, Tetapi meninjaunya dari sudut pandang yang berbeda yang menyajikan informasi pengimbang dengan maksud agar pembaca memperoleh pandangan yang lengkap dan menveluruh untuk meneliti apakah ajaran
'Asal Bukan Allah' itu memiliki kebenaran atau hanya sekadar salah satu sensasi agama yang memang digemari oleh umat beragama tertentu pada zaman akhir ini.