The Da Vinci Code adalah sebuah novel karya Dan Brown, penulis Amerika, yang laku keras dan hanya dalam waktu kurang dari dua tahun dalam bahasa Inggris sudah dicetak 17 juta jilid, ini belum termasuk terjemahan dalam bahasa-bahasa lainnya termasuk dalam bahasa Indonesia.

Karya ini cukup kontroversial sebab sekalipun penulisnya sendiri menyebutnya sebagai fiksi, dengan isi antara lain bahwa Yesus mengawini Maria Magdalena dan rahasia keturunannya dijaga oleh organisasi Biarawan Sion, dimana Leonardo Da Vinci, pelukis terkenal itu, disebut pernah menjadi mantan pemimpinnya dan memasukkan lambang-lambang rahasia itu ke dalam lukisannya, namun, dibalik fiksi itu Dan Brown juga mengemukakan bahwa data bukunya berisi fakta bahwa "Semua deskripsi karya seni, arsitektur, dokumen, dan ritus rahasia dalam novel ini adalah akurat."

Batas antara fakta dan fiksi memang kabur, jadinya banyak pembaca yang tidak lagi bisa melihat dimana batasnya sehingga yang fiksi bisa dianggap fakta. Perbedaan persepsi demikian menyebabkan timbulnya polemik sekitar buku tersebut. Tidak kurang Sekretaris Paus menyerukan agar toko buku Katolik tidak menjual buku tersebut, berbagai tanggapan pihak-pihak yang disebutkan dalam buku juga terdengar, dan beberapa buku sudah ditulis untuk membahasnya.

Juga tidak kurang, dikota Vinci kelahiran Leonardo, pernah diadakan pengadilan untuk mengadili buku itu, dan Direktur Museum Leonardo Da Vinci di kota itu dalam sambutannya mengatakan bahwa: "Leonardo Da Vinci disalah-artikan dalam buku itu dan dikecilkan!"